Beranda Berita Al Falah, Terdepan dalam Inovasi Mengakar Kuat dalam Tradisi

Al Falah, Terdepan dalam Inovasi Mengakar Kuat dalam Tradisi

700
0
copyright INSantri PPTI Al Falah
Gus Mahfudl, inspektur upacara HUT RI ke-75

pptialfalahsalatiga.com – Peringati HUT RI ke-75, PPTI Al Falah adakan upacara bendera, Senin (17/08). Upacara peringatan kemerdekaan Republik Indonesia oleh keluarga besar PPTI Al Falah dilaksanakan pagi tadi, pukul 08.00 WIB. Bertempat di halaman SMK Al Falah, para santri tampak bersemangat dan penuh khidmat dalam melakukan upacara bendera. Tidak hanya para santri, ahlul bait PPTI Al Falah turut serta dalam upacara peringatan HUT RI ke-75 ini.

Peserta upacara tampak mengenakan pakaian putih dengan atribut ala santri yaitu peci hitam atau jilbab serta bersarung. Petugas upacara tahun ini, diambil dari beberapa santri mahasiswa yang pernah menjadi Tim Paskibra ketika SMK/SMA. Sehingga meski terlaksana dengan kondisi serba sederhana, tidak mengurangi ekstensi penghargaan atas anugerah kemerdekaan melalui upacara di PPTI Al Falah ini.

Bertindak sebagai inspektur upacara, Gus Mahfudl Shiddiq Muhayyat menyampaikan berbagai hal terkait eksistensi santri dalam mengisi kemerdekaan.

“Karena pondok pesantren Al Falah ini, tumbuh dan ditakdirkan Allah lahir di Salatiga, maka setiap santri Al Falah harus menjadi agen pembaharu, harus menjadi agen sosial untuk Salatiga. Ketika nanti sudah lulus, jadilah agen-agen pembaharu, agen-agen sosial ketika di masyarakat”, tutur beliau.

Dalam amanatnya, beliau juga menyampaikan beberapa hal tentang santri, pesantren dan masyarakat.

“Pesantren pasti menyerap unsur dan pola khas dimana pesantren itu hadir. Maka santri harus punya corak dan pola khas dimana kalian mondok. Apa corak dan pola khas santri Al Falah? Corak dan khas santri Al Falah adalah ke-khas-an dari pendiri dari pesantren yakni mengakar kuat dalam tradisi, terdepan dalam inovasi ”, sambung Gus Mahfudl

“Pesantren harus mandiri, pesantren harus merdeka. Maka Al Falah, kita kembalikan dengan cita-cita pengasuh yakni Al Falah harus ada generasi yang berhati Arab berotak Jerman. Al Falah harus selalu terdepan dalam inovasi tetapi tetap mengakar kuat dalam tradisi. Atau kalau dalam istilah ahlussunah wal jamaah NU, almuhafadzotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah”, tutur Gus Mahfudl.

“Kualitas parameternya apa? Dalam Al Qur’an Allah menjelaskan, Allah berfirman yang sering disebut akhsanit taqwim. Parameter-parameter itu, kita kaji di pesantren. Maka tidak berlebihan jika dulu pendiri kita, mencetuskan visi dari Al Falah adalah mencetak generasi muslim yang berkualitas. Karena kualitas manusia adalah kualitas yang parameternya oleh Allah sendiri disebutkan”, pungkas Gus Mahfudl.

Beliau, juga mengapresiasi para petugas upacara yang dengan totalitas telah melaksanakan tugasnya. Sehingga upacara peringatan HUT RI ke-75 ini bisa terlaksana dengan baik dan sukses.

Artikulli paraprakBedah buku “Hilda” : Memetik Pesan Pendidikan dalam Sebuah Novel
Artikulli tjetërPemilihan Kang dan Mbak Al Falah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini