pptialfalahsalatiga.com – Malam tahun baru masehi 2022 PPTI Al Falah Salatiga gelar Majelis Shalawat, jumat malam (31/12). Menjadi ciri khas dunia pesantren, shalawatan adalah hal wajib yang harus ada di setiap acara. Grup rebana Kidung Lelono memimpin jalannya acara malam itu. Al Falah bershalawat berjalan secara khidmat dan syahdu layaknya majelis shalawat akbar. Seperti biasanya, acara malam itu berlangsung di aula utama Al Falah.
Gus Mahfudl selaku perwakilan ahlul bait berkesempatan menyampaikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau menuturkan evaluasi tahun 2021 ini.
“2021 memulai dengan keoptimisan. Terpenuhi oleh keadaan pahit. Namun, alhamdulillah ada obat yang dihasilkan oleh kita sendiri yaitu kepekaan antarsesama,” sekilas penuturan Gus Mahfudl.
Meskipun mengalami masa-masa pahit dan sulit, Al Falah mampu melewatinya. Terlihat dengan terselenggaranya berbagai acara akbar seperti Haul Masyayikh dan Haflah Akhirussanah. Acara malam itu juga menjadi malam penyampaian apresiasi terhadap santri yang berprestasi selama setengah semester mengaji di Al Falah.
“2021 (merupakan) proses pendewasaan. Diklat mampu bermetmorfosis menjadi lembaga yang lebih besar yaitu Madrasah Diniyah,” lanjut Gus Mahfudl.
“Santri di mana pun ia berada tetap menjaga tata nilai yang ia percaya,” pungkas Gus Mahfudl.
Al Falah bersholawat malam itu juga dihiasi dengan penampilan pembacaan puisi oleh santri RUQ. Tak hanya itu, K.H. Ma’shum pun juga memberikan mauizah hasanah. Beliau menyampaikan nilai-nilai seorang santri yang kehidupannya penuh oleh ketawaduan. Selain itu, santri senantiasa belajar setiap waktu tidak seperti murid di luar pesantren yang belajar ketika akan menghadapi ujian saja.
“Bagi seorang santri waktu adalah ilmu. Sedangkan bagi pemuda waktu adalah cinta. Santri mampu menggunakan waktu sebaik-baiknya seperti tawadu terhadap pengasuh. Santri umum itu belajar mepet ujian, kalau santri pesantren belajar setiap saat,” pesan K.H. Ma’shum.
