Beranda Berita Rutinan Ahad Pon: Perbedaan Islam, Nasrani dan Yahudi

Rutinan Ahad Pon: Perbedaan Islam, Nasrani dan Yahudi

517
0

pptialfalahsalatiga.com – Pengajian rutinan ahad pon masjid klenteng Kota Salatiga kembali dilaksanakan. Rutinan kali ini mengangkat tema sesuai dengan penjelasan dalam surat Al-Baqarah ayat 40-124 membahas mengenai kaum Bani Israil.

Romo K.H. Ma’shum memberikan pengertian terkait dengan 4 golongan yang ada dalam surat Al-Baqarah ayat 62. Dalam kitab Tafsir Ibriz menjelaskan 4 golongan tersebut yaitu golongan orang yang beriman, orang yahudi, orang nasrani dan orang ash-shabi’iin.

Lebih lanjut, beliau menjelaskan ada beberapa kriteria terkait dengan agama yang benar atau sah. Pertama yaitu harus paham tauhid, harus memilki nabi dan memiliki kitab suci.

“Jika ada suatu agama yang tidak memiliki kitab dan beberapa kriteria tersebut maka kita perlu meragukannya. Jangan sampai kita menganggap semua agama itu sama,” terang K.H. Ma’shum.

Beliau juga menjelaskan mengenai pengertian agama yahudi, nasrani dan ash-shabi’iin. Agama yahudi merupakan agama yang ada pada masa Nabi Musa a.s. yang mengambil kata yahuda, yaitu salah satu putra Nabi Ya’qub a.s. Sedangkan, agama nasrani merupakan agama yang mengambil nama dari tempat Nabi Isa a.s dilahirkan menjadi rasul. Selanjutnya adalah agama muslim merupakan agama islam, bukan nama yang diambil dari isi ajaran.

Dan yang terakhir adalah ash-shabi’iin merupakan para pengikut Nabi Yahya a.s. yang memiliki ajaran hampir sama dengan orang muslim. Akan tetapi, mereka memiliki kepercayaan pada makhluk-makhluk luar angkasa atau ajaran ini biasa terkenal dengan sebutan para penyembah bintang.

“Santri-santri yang belajar tafsir maupun hafalan Al-Qur’an itu harus bisa jeli dalam memaknai makna Al-Qur’an dengan jelas dan jeli,” pesan K.H. Ma’shum sebagai penutup acara.

Penutup acara pada hari itu yaitu dengan doa serta sholawat oleh grup Kidung Lelono. Pengajian ahad pon kali ini memberikan pesan kepada kita, agar senantiasa belajar dalam hal apapun. Termasuk belajar menafsiri makna ayat Al-Qur’an agar keimanan kita bisa terus bertambah dan istiqomah.

Artikulli paraprakPanduan Lengkap Penggunaan Tanda Baca Titik dan Koma
Artikulli tjetërRelasi Makna dalam Sinonim Kata فَرَحَ dan اِسْتَمْتَعَ

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini