pptialfalahsalatiga.com – Burnout telah menjadi fenomena yang banyak dialami oleh para pekerja millenial. Menurut WHO, brunout digolongkan sebagai fenomena terkait pekerjaan. Burnout merupakan kondisi lelah baik secara fisik, mental maupun emosional yang merupakan akibat dari stres kronis dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari – hari.
Fakta Burnout di Kalangan Millenial
Millenial dianggap sebagai generasi yang lebih rentan mengalami burnout. Hal ini bukan tanpa alasan, melainkan salah satunya karena generasi millenial seringkali mendapat tekanan dari berbagai sisi. Salah satunya tekanan dalam pekerjaan, karena millenial hidup dalam era yang segalanya serba cepat. Maka dari itu lingkungan mengharuskan mereka untuk selalu produktif, terutama jika mereka bekerja di industri kreatif, teknologi maupun start up. Selain itu jam kerja yang panjang dan juga persaingan yang sangat ketat dapat menciptakan.
Dalam masyarakat millenial terdapat anggapan bahwa sukses harus dicapai dengan kerja keras tanpa henti. Hal ini menjadikan millenial banyak yang terlalu ambisius agar segera mencapai tujuan atau impian mereka. Karena mereka pun menghadapi ketidakpastian karir yang berjalan beriringan dengan ekspektasi diri dan masyarakat yang terlalu tinggi. Sehingga mereka seringkali lupa untuk memeberikan diri maupun pikiran mereka istiharat yang cukup.
Bagaimana Cara Mengatasi Burnout?
Untuk mengatasi burnout, salah satu hal yang harus mereka lakukan adalah manajemen waktu dan juga prioritas. Karena manajemen yang baik dapat mengurangi tekanan dan juga menhindarkan diri dari kewalahan ketika mengerjakan apapun. Selain itu, hendaknya mereka menciptakan batasan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Hal itu bisa dilakukan dengan menghindari untuk membawa pekerjaan kerumah dan juga mengakses segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan ketika sedang di rumah.
Mengurangi ekspektasi berlebihan juga penting untuk mengatasi burnout, karena ketika lingkungan kita memberikan tekanan maka jangan memberikan diri kita tambahan tekanan dengan menciptakan ekspektasi yang tinggi. Tidak kalah penting pula untuk memberikan diri kita istirahat baik fisik maupun relaksasi untuk memberikan istirahat kepada mental. Selain itu dukungan dari keluarga, teman, atau partner kerja sangat penting untuk mengatasi burnout. Berbicara dengan seseorang tentang tekanan yang mereka hadapi dapat membantu meringankan beban mental.