(Oleh: Asti Alisa) kontributor
Kala hening malam Al-Falah menyelinap
Gemerlap bintang malam mendekap
Lantunan ayat-ayat suci terucap
Isyarat mata senantiasa menatap
Pelupuk mata yang penuh akan harap
Bersimpuh, diri ini menghadap
Ramadhan…
Mengharap tengadah tangan
Memanggil hamba perindu ampunan
Menanti untaian doa yang tersimpan
Mengusap bersih dosa dan derita insan
Mendekap tenang sang pendamba bulan kemuliaan
Riuh dunia yang sedikit mereda
Amarah terpendam yang semakin terlupa
Dosa yang sedikit demi sedikit terlebur oleh doa
Hanya kalam Ilahi yang menggema
Hanya munajat santri-santri yang bersua
Tak lain, tak bukan inilah bulan mulia.
[…] Saat ini tradisi pasang lampu sudah berkembang dengan sangat pesat. Tidak hanya di masjid-masjid saja, kini hiasan lampu juga banyak dipasang di jalan umum, taman hingga rumah-rumah dengan bentuk dan warna yang bermacam-macam. Selain untuk menerangi jalanan, hal ini juga bertujuan untuk menyambut dan memeriahkan Bulan Ramadhan. […]
[…] Ramadhan merupakan Bulan dimana semua amal perbuatan dilipat gandakan, bulan penuh berkah, penuh ampunan, dan bulannya umat Islam. Tak bisa diungkiri keistimewaan bulan Ramadan ketimbang 12 bulan lainya. Hingga turunnya kitab suci Al Quran pada bulan Ramadan menjadi warna tersendiri yang menghiasi bulan mulia ini. Akan tetapi satu malam yang tidak boleh terlewatkan dalam rangkaian kebaikan di bulan Ramadan adalah menghiasi satu malam dengan penuh ibadah di malam Lailatul Qadar. […]
[…] – Tak hanya identik dengan takjil, Bulan Ramadan sering dikaitkan dengan bertambahnya intensitas beribadah. Begitu pula yang terjadi di pesantren. […]